Latihan 3

Teks latihan 16 Desember 2015 – 14 Januari 2016. Silakan terjemahkan untuk berlatih sendiri, lalu bandingkan hasil terjemahan Anda dengan ulasan yang ditayangkan.

Will Robie crouched shadowlike at a window in a deserted building, inside a country that was currently an ally of the United States.

Tomorrow that could change.

Robie had been alone in many vacant buildings in foreign lands over the years, tactically positioned at windows while holding a weapon. One did not normally kill from long distance with a sniper rifle chambered with brain-busting ordnance fired with the aid of world-class optics while people stood around and watched you do it.

Robie was and always would be a tactical weapon. Longer-term strategies were the professional domain of others, mostly political types. These folks made good assassins, too. Only instead of bullets, they were basically bribed to enact laws by other folks with more money than was good for them. And they harmed a lot more people than Robie ever could.

He eyed the street four stories below.

Quiet.

Well, that won’t last. Not after I do what I came here to do.

A voice spoke in his ear mic. It was a slew of last-minute intelligence, and a verification of all details of the “execution plan,” which was quite aptly named. Robie absorbed all of it, just as he had so many times in the past. He processed the information, asked a few pertinent questions, and received a standby command. It was all part of the professional equation, all normal, if such things could be in a situation where the end result was someone’s dying violently.

246 kata, diambil dari The Guilty karya David Baldacci.

30 thoughts on “Latihan 3

  1. Will Robie berjongkok bagai bayang-bayang dibalik sebuah jendela di suatu gedung yang sudah diabaikan, di suatu negara yang saat ini merupakan sekutu Amerika Serikat.

    Mungkin besok keadaan itu akan berubah.

    Robie telah berkali-kali berjaga sendirian di banyak gedung kosong di berbagai negara asing selama bertahun-tahun ini, memposisikan diri secara taktis di banyak jendela sambil memanggul senjata. Biasanya kita tidak mungkin membunuh dari jarak jauh dengan menggunakan senapan penembak jitu yang berisikan peluru yang dapat meledakkan otak dan diperlengkapi perangkat optik kelas dunia sementara orang berkerumun menonton kita melakukannya.

    Robie sejak dulu, dan akan selalu, menjadi (serdadu) senjata taktis. Strategi jangka panjang itu keahlian profesional orang lain, terutama orang-orang yang punya kecenderungan politik. Orang semacam ini juga bisa menjadi pembunuh yang baik – bedanya, mereka tidak pakai peluru, tetapi menyuap orang agar menerbitkan hukum dengan uang yang terlalu banyak untuk kebaikan si penerbit hukum itu sendiri…dan mereka melukai jauh lebih banyak orang daripada yang akan bisa dilakukan Robie.

    Robie mengamati jalanan yang terletak empat lantai dibawah tempatnya berjaga.

    Sunyi.

    Yah, sunyi itu takkan bertahan lama. Tidak mungkin, setelah saya melakukan apa yang harus kulakukan dengan datang kesini.

    Sebuah suara berbicara melalui mikrofon di telinganya. Hanya serangkaian intelijen pada saat terakhir, dan verifikasi segala rincian dari “rencana eksekusi” – nama yang sangat pas. Robie menyerap semua informasi tersebut, seperti yang pernah dilakukannya berkali-kali. Diprosesnya informasi tersebut, ditanyakannya beberapa pertanyaan terkait, dan akhirnya ia pun menerima perintah “standby”. Semuanya merupakan bagian dari perhitungan profesional baginya, semuanya normal – sejauh bisa dikatakan normal dalam situasi dimana hasil akhirnya ada seseorang yang meninggal karena kekerasan.

    Like

  2. Will Robie berjongkok serupa bayangan di pinggir jendela sebuah gedung tak terpakai, di sebuah negara yang dulunya adalah sekutu Amerika Serikat.

    Besok hal itu bisa berubah.

    Robie sudah seringkali sendirian di dalam banyak gedung terbengkalai di daerah asing dalam beberapa tahun terakhir, ditempatkan secara taktis dekat jendela sambil memegang sebuah senjata. Melakukan pembunuhan jarak jauh dengan laras senapan berisi amunisi penghancur otak disertai bantuan alat optik kelas dunia memang biasanya tidak dilakukan sambil ditonton oleh barisan orang di sekitarmu.

    Robie memang selalu menjadi senjata taktis. Strategi jangka panjang adalah wilayah profesional orang lain, biasanya mereka yang bertipe politis. Orang semacam ini juga lihai sebagai pembunuh bayaran. Hanya, alih-alih menggunakan peluru, mereka menetapkan sebuah hukum atas dasar sogokan dari orang-orang yang memiliki banyak uang daripada melakukan yang terbaik. Dan orang-orang semacam mereka mampu menyakiti lebih banyak orang daripada yang mampu dilakukan Robie.

    Robie mengintai (the street) empat lantai di bawahnya.

    Sepi.

    Yah,(kesepian) ini tidak akan bertahan lama. Tidak setelah aku melakukan apa yang menjadi tujuanku datang kemari.

    Sebuah suara terdengar dari mikrofon di telinganya. Isinya serangkaian laporan intelijen terbaru dan verifikasi segala detail “rencana eksekusi,” sebuah nama yang sungguh tepat. Robie menyerap semuanya, seperti yang telah seringkali ia lakukan sebelumnya. Ia memproses informasi tersebut, mengajukan beberapa pertanyaan bersangkutan dan kemudian menerima perintah untuk bersiap. Semuanya adalah bagian profesionalisme, semuanya normal, jika ada kondisi normal didalam sebuah situasi dimana hasil akhirnya adalah kematian seseorang secara mengenaskan.

    Like

  3. Will Robie merunduk serupa bayangan di tepi jendela sebuah bangunan kosong, di pedalaman negara bagian Amerika Serikat.

    Besok itu bisa berganti.

    Robie telah sendirian seperti itu di banyak bangunan kosong di negeri-negeri asing selama bertahun-tahun, posisi bersiaga dekat jendela sambil memegang senjata. Biasanya seseorang tidak membunuh dari jarak jauh dengan senjata penembak jitu yang dilengkapi artileri yang bisa meledakkan otak dengan bantuan lensa kelas dunia saat orang-orang berada di sekitar dan menyaksikanmu menembakkannya.

    Sejak dulu Robie menjadi alat taktis. Strategi jarak jauh merupakan bidang penembak jitu yang lain, kebanyakan bersifat politis. Orang-orang ini mencetak pembunuh bayaran yang mahir, juga. Cuma, selain menggunakan peluru, mereka biasanya disogok untuk menghukum orang lain dengan uang yang lebih banyak dari yang dipunyai mereka. Dan mereka mencelakai lebih banyak orang daripada yang pernah dilakukan Robie.

    Dia mengamati jalan empat lantai di bawah.

    Sunyi.

    Oke, yang ini tidak akan bertahan. Tidak setelah aku menyelesaikan pekerjaanku di sini.

    Sebuah suara terdengar di mikrofon yang terpasang ditelinganya. Suara intelijen di menit-menit terakhir yang menegangkan, yang memastikan segala hal dari rencana eksekusi, yang sangat rahasia itu. Robie menyerap semua informasi itu, seperti yang dia lakukan berkali-kali sebelumnya. Dia mengolah informasi itu, menanyakan beberapa hal sehubungan dengan rencana, dan menerima perintah siaga. Ini semua bagian dari sikap profesional, semua normal, hal yang mungkin terjadi pada akhirnya adalah seseorang mati dengan mengenaskan.

    Like

  4. Selamat siang, saya mencoba untuk menerjemahkan teks di atas, mohon bantuan dan sarannya apabila ada banyak kesalahan.
    ====================

    Will Robie berjongkok seperti bayangan di jendela sebuah bangunan kosong, di dalam sebuah negara yang sekarang adalah sekutu Amerika Serikat(.)

    Hari esok yang bisa berubah.

    Robie sering sendirian di banyak bangunan kosong di berbagai macam negara luar selama beberapa tahun ini, secara strategis bertempat di jendela-jendela sambil memegang sebuah senjata. Seseorang biasanya memang tidak membunuh dari jarak jauh dengan senapan (sniper) yang (chambered with ordnance) mampu meledakkan otak dan ditembakkan dengan lensa senapan kelas dunia sambil dilihat orang-orang.

    Robie selalu saja hanya akan menjadi senjata taktis. Strategi-strategi berjangka panjang biasanya adalah area kekuasaan orang-orang profesional lain, kebanyakan adalah orang-orang dunia politik. Orang-orang tersebut juga merupakan pembunuh yang hebat. Hanya saja daripada peluru, mereka disuap untuk menegakkan hukum oleh orang-orang dengan uang lebih banyak daripada mengakkan hukum yang baik untuk mereka. Mereka jauh lebih banyak mencelakai daripada yang pernah bisa Robie lakukan.

    Dia memantau jalan yang berada empat lantai di bawahnya.

    Sunyi.

    Hal ini tidak akan bertahan lama. Tidak setelah aku melakukan apa yang aku datang untuk lakukan.

    Sebuah suara berbicara di mikrofon telinganya. Hal tersebut merupakan sebuah intelegensi terakhir, dan sebuah verifikasi tentang semua detil dari “rencana eksekusi,” yang cukup tepat dinamakan hal tersebut. Robie meresapi semua hal tersebut, seperti yang telah ia lakukan berkali-kali di masa lalu. Dia memproses informasinya, menanyakan hal-hal yang bersangkutan, dan menerima perintah untuk siaga. Semua hal tersebut adalah bagian-bagian menjadi seorang profesional, semuanya normal, meskipun hal-hal tersebut bisa menjadi situasi dimana hasil akhrinya adalah orang yang mati secara tragis.

    Like

  5. Ini pertama kali saya mencoba latihan menterjemahkan sebuah novel. Ternyata sulit :).
    Hasil terjemahan latihan 3:

    ========================
    Will Robie berjongkok sejajar dengan bayangannya di bawah jendela bangunan yang sepi, pada sebuah negara yang dulu merupakan sekutu Amerika Serikat.

    Besok bisa saja berubah(.)

    Selama bertahun-tahun, Robie telah tinggal sendirian di banyak bangunan kosong di tanah asing, memposisikan diri pada jendela sambil memegang sebuah senapan. Biasanya, seseorang tidak membunuh dari jarak jauh dengan sebuah senapan penembak jitu (chambered with ordnance) perusak otak yang ditembakkan dengan bantuan optik kelas dunia, disaat orang-orang berdiri disekitar dan memperhatikanmu melakukan itu.

    Robie yang dulu dan yang sekarang akan selalu menjadi seorang yang bergelut dengan senapan. Kebanyakan politik merupakan strategi jangka panjang yang didominasi profesional lain. Orang-orang ini merupakan pembunuh jitu juga. Hanya saja, alih-alih menggunakan peluru, mereka biasanya menyuap orang lain dengan lebih banyak uang untuk menetapkan hukum. Dan mereka membahayakan lebih banyak orang daripada yang pernah Robie lakukan.

    Dia menatap jalanan tempat empat cerita telah berlalu di bawah sana(.)

    Senyap(.)

    Yah, itu tidak akan bertahan. Tidak setelah aku melakukan apa yang aku lakukan pada saat aku datang kesini.

    Sebuah suara berbicara pada mic ditelinganya. Suara itu adalah suara untuk membunuh intelijen di menit-menit terakhir dan merupakan verifikasi semua rincian yang secara tepat dinamakan “rencana eksekusi”.
    Robie mendengarkan semuanya, seperti yang telah dia alami pada waktu-waktu terdahulu. Dia mengolah informasi, menanya pertanyaan penting, dan menerima perintah untuk berjaga-jaga. Semuanya berjalan normal dan mempunyai cara kerja yang sama dengan profesional lain, jika berada pada situasi dimana hasil akhirnya adalah kematian seseorang secara mengerikan.

    Like

  6. Will Robie menundukkan badan layaknya bayangan pada sebuah jendela, di sebuah bangunan yang terbengkalai, di sebuah negara yang tengah menjadi sekutu dari Amerika Serikat.

    Besok, hal itu bisa saja berubah.

    Robie sudah sering berada di banyak bangunan kosong di negeri-negeri asing selama bertahun-tahun sendirian, berada dalam suatu posisi penuh taktik di jendela sambil memegang sebuah senjata. Seseorang tidak mungkin menembak dari jarak jauh dengan sebuah senapan sniper yang dilengkapi dengan perlengkapan persenjataan rumit, yang ditembakkan dengan bantuan alat bidik kelas dunia sementara orang-orang lain berdiri di sekeliling dan menyaksikanmu melakukan tembakan tersebut.

    Robie adalah, dan selalu, menjadi sebuah senjata taktis, yang dapat berpikir cepat, yang dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan jangka pendek. Strategi untuk jangka yang lebih panjang merupakan suatu wewenang profesional orang lain, biasanya orang-orang yang berkiprah dalam bidang politik. Orang-orang ini bisa menjadi pembunuh yang baik. Namun alih-alih menggunakan peluru, mereka pada dasarnya disuap dengan uang daripada dengan sesuatu yang lebih berguna untuk memberlakukan peraturan oleh yang lain. Mereka melukai lebih banyak orang daripada yang Robie bisa.

    Robie memata-matai jalanan yang berada empat tingkat di bawah posisinya saat itu.

    Sunyi.

    Yah, situasi ini tidak akan bertahan lebih lama lagi. Tidak setelah aku melakukan apa yang menjadi tujuanku datang kemari.

    Sebuah suara berbicara di ear mic-nya. Suara itu bagaikan sekumpulan akal cerdas di menit-menit terakhir yang juga memverifikasi semua detil tentang “rencana eksekusi”, sebuah nama yang tepat. Robie menyerap semuanya, layaknya seseorang yang sudah sering mengalami situasi ini di masa lalu. Dirinya memproses tiap informasi, bertanya beberapa pertanyaan yang bersangkutan, dan akhirnya menerima semua komando untuk bersiap-siaga. Itu semua merupakan bagian dari profesionalitas, semuanya dapat dikatakan normal, jika saja hal-hal memang sudah biasa berada di dalam situasi dimana pada akhirnya, seseorang akan sekarat dengan hebatnya.

    Like

  7. Coba yaa??
    ===============
    Will Robie berjongkok bagaikan bayangan di jendela suatu gedung kosong, di negara yang saat ini merupakan sekutu Amerika Serikat.

    Besok hal itu bisa berubah.

    Selama beberapa tahun ini, Robie selalu sendirian diberbagai gedung kosong dinegeri asing (while holding a weapon). Dengan senjata jitu yang dibantu lensa optik bermutu tinggi untuk membidik dan ketika ditembakkan mampu memecahkan otak manusia, seseorang tidak akan membunuh dari jarak jauh saat banyak orang berdiri disekitar dan menyaksikannya.

    Robie adalah senjata taktis dan akan selamanya begitu. Strategi jangka panjang merupakan keahlian professional orang lain, terutama mereka yang politis. Mereka juga pembunuh bayaran yang bagus. Namun, bukannya menggunakan peluru, mereka pada dasarnya disogok untuk memberlakukan undang-undang oleh mereka yang memiliki lebih banyak uang daripada yang dibutuhkan. Dan mereka jauh lebih berbahaya terhadap manusia lain daripada Robie.

    Dia mengawasi jalanan yang terletak empat tingkat dibawahnya(.)

    Tenang.

    Ahh, tidak akan bertahan lama. Tidak setelah aku melaksanakan tujuanku datang kesini.

    Terdengar suara berbicara di pengeras suara ditelinganya. Suatu rentetan perintah intelijen disaat terakhir, dan verifikasi dari semua detil “rencana eksekusi”, cocok dengan namanya. Robie menyerap semuanya, sebagaimana yang telah sering kali dilakukannya dimasa lalu. Dia memproses informasi tersebut, mengajukan beberapa pertanyaan yang pantas, dan menerima perintah siaga. Itu semua adalah bagian dai persamaan professional, semuanya normal, bila hal itu terjadi dalam situasi dimana hasil akhirnya adalah seseorang mati secara mengenaskan.

    Like

  8. Selamat sore mbak Femmy, saya saat ini sedang latihan untuk menerjemahkan, selama ini hanya menerjemahkan beberapa Fanfiksi dengan bahasa yang ringan, tapi saya tetap mencoba menerjemahkan Latihan 3 ini walau bahasanya berat. Saya tau web ini sudah terlambat setelah latihan 2, semoga saya bisa belajar menerjemahkan dengan lebih baik lagi dengan adanya web ini.

    Berikut hasil terjemahan saya :
    ============================

    Will Robie meringkuk dalam tempat gelap di bawah jendela di sebuah gedung sepi, di sebuah negara yang saat ini menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Masa depan yang bisa berubah.

    Robie sudah sendirian di banyak bangunan kosong di negeri asing selama bertahun-tahun, taktis diposisikan di jendela sambil memegang senjata. Seseorang yang biasanya tidak membunuh dari jarak jauh dengan senapan jarak jauh dipenjarakan dengan pemikiran-menghilangkan persenjataan yang ditembakkan dengan sokongan optik kelas-dunia saat orang-orang berdiri di sekeliling dan melihat Anda melakukannya.

    Begitulah Robie dan selalu akan menjadi senjata taktis. Strategi jangka panjang menjadi wewenang profesional lain, sebagian besar dari politik. Orang-orang itu juga menjadi pembunuh yang pintar. Bukannya dengan peluru, mereka pada dasarnya disuap untuk membuat undang-undang oleh orang lain yang punya lebih banyak uang dari mereka. Dan mereka merugikan lebih banyak orang daripada yang Robie lakukan.

    Dia menatap jalanan dengan empat cerita di dalamnya.

    Sunyi.

    Nah, itu tidak akan berlangsung lama. Tidak setelah aku melakukan apa yang aku lakukan di sini.

    Sebuah suara berbicara di mikropon telinganya. Itu perintah membunuh menit-terakhir intelijen, dan verifikasi semua rincian dari “rencana eksekusi,” yang cukup kompeten namanya. Robie memahami semua itu, seperti yang dulu ia sering lakukan di masa lalu. Dia memproses informasi, mengajukan beberapa pertanyaan terkait, dan menerima perintah untuk siaga. Itu semua bagian dari persamaan cara kerja profesional, semuanya normal, jika ada perbedaan itu hanyalah situasinya di mana hasil akhirnya seseorang sangat sekarat.

    Like

  9. Will Robie merunduk dalam bayang-bayang di balik jendela di gedung telantar, di negara yang sedang bersekutu dengan Amerika Serikat.

    Tapi besok, hal itu bisa berubah.

    Robie sudah bertahun-tahun bersembunyi sendirian di gedung-gedung kosong di banyak negeri asing, mengambil posisi taktis seraya membawa senapan. Seseorang tidak biasanya membunuh dari jarak jauh dengan senapan runduk yang dilengkapi bilik artileri penghancur otak dan dengan bantuan teleskop bidikan kelas dunia saat ada banyak orang di sekitarmu dan menontonmu.

    Robie selalu menjadi senjata taktis. Strategi jangka panjang merupakan keahlian orang lain, terutama tipe politik. Mereka juga pembunuh yang lihai. Hanya saja alih-alih menggunakan peluru, mereka menyogok untuk memainkan peraturan yang dibuat orang lain dengan sejumlah uang lebih banyak daripada yang mereka miliki. Dan mereka melukai lebih banyak orang dibandingkan Robie.

    Dia mengawasi jalanan yang berada empat lantai ke bawah.

    Sunyi.

    Kesunyian itu tak akan berlangsung lama. Tidak setelah aku melakukan apa tujuanku datang ke sini.

    Ada suara terdengar dari pelantang telinganya. Suara sekumpulan informasi di saat-saat terakhir, dan verifikasi semua detail “rencana eksekusi,” yang memiliki nama yang cocok. Robie mengingat semuanya, seperti yang biasa dia lakukan. Dia mengolah informasi tersebut, mengajukan beberapa pertanyaan (pertinent), dan menerima perintah untuk menunggu. Ini semua adalah bagian dari persamaan profesional, jika semuanya normal, maka situasi yang terjadi pada akhirnya adalah kematian tragis seseorang.

    Like

  10. Will Robie merunduk bagai bayangan di jendela sebuah gedung telantar, di suatu negara yang kini merupakan sekutu Amerika Serikat.

    Namun esok tak pernah pasti.

    Selama bertahun-tahun, Robie telah biasa berada sendirian di gedung-gedung kosong di negara asing. Ia menempatkan dirinya secara strategis di jendela sambil memegang senjata. Jarang ada orang yang membunuh dari jarak jauh menggunakan senapan runduk berisi artileri peledak kepala yang ditembakkan dengan alat bantu optik kelas dunia sementara di sekitar orang-orang dapat mengawasi perbuatanmu.

    Robie akan selalu menjadi senjata taktis. Strategi jangka panjangnya ada pada ranah profesi lain, sebagian besar bersifat politis. Orang-orang ini juga pembunuh yang andal. Hanya senjatanya bukanlah peluru. Pada dasarnya mereka disuap untuk membuat undang-undang oleh orang-orang yang lebih kaya ketimbang berguna bagi mereka. Dan mereka mencelakakan lebih banyak orang ketimbang yang sanggup diperbuat oleh Robie.

    Robie mengawasi jalan yang berjarak empat lantai di bawahnya.

    Sepi.

    Well, suasana itu tidak akan berlangsung selamanya. Tidak hingga aku melaksanakan tujuanku kemari.

    Terdengar suara dari mik di telinganya. Suara itu memberikan banyak informasi pada detik-detik terakhir, dan memverifikasi semua rincian dari “rencana eksekusi”, istilah yang sangat tepat. Robie menyerap semuanya, seperti yang telah dilakukannya berkali-kali pada masa silam. Ia memproses informasi tersebut, mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait, dan menerima perintah untuk bersiaga. Semuanya bagian dari kerja profesional seperti pada umumnya, jika saja itu dapat terjadi dalam situasi yang hasil akhirnya berupa kematian brutal seseorang.

    Liked by 1 person

  11. Will Robie meringkuk di jendela, bagai bayangan, di sebuah gedung yang tak terpakai, di negeri yang baru saja menjadi sekutu Amerika Serikat. 

    Besok kemungkingan dapat berubah.

    Robie hidup seorang diri dengan tinggal di dalam gedung kosong di tanah-tanah asing selama bertahun-tahun, dengan posisi di jendela sambil memegang senjata. Seseorang tidak membunuh dengan wajar dari jarak jauh dengan senapan tersembunyi di dalam ruangan dengan senjata yang dapat menghancurkan otak, menembak dengan bantuan lensa tercanggih, sementara orang-orang berdiri saja di sekitarmu dan melihatmu melakukannya.

    Robie akan selalu menjadi senjata andalan. Strategi-strategi jangka panjang merupakan pekerjaan orang-orang yang profesional, kebanyakan untuk kepentingan politik. Mereka ini juga menciptakan para pembunuh yang ahli. Alih-alih hanya peluru, mereka biasanya melakukan suap untuk membeli hukum melalui rekan mereka yang berduit daripada untuk kebaikan mereka. Dan mereka ini menyakiti lebih banyak orang daripada yang Robie lakukan selama ini.

    Ia memandangi jalanan empat lantai di bawahnya.

    Sepi.

    Tak akan bertahan. Tidak setelah aku melakukan apa yang membuatku datang kemari. 

    Seseorang berbicara di mikropon telinganya. Tadi itu pembelokan intelijen di saat-saat terakhir, dan juga verifikasi semua detil ‘rancangan eksekusi’, yang dinamai dengan sangat tepat. Robie menangkap maksud semua ini, seperti yang sudah dialaminya ratusan kali di masa lalu. Robie kemudian memroses informasi ini, menanyakan beberapa pertanyaan yang sesuai, dan menerima perintah dengan siaga. Semua ini adalah bagian dari persamaan yang profesional, yang lumrah, bila hal ini berada di suatu kondisi di mana hasil akhirnya adalah kematian seseorang (violently).

    Like

  12. Yang ini sulit juga ya.. tapi aku teteup keukeuh ikutan..
    ____________________________
    Will Robie merunduk bagai bayangan di jendela suatu gedung yang terbengkalai, di negara yang saat ini adalah sekutu Amerika Serikat.

    Besok hal itu bisa saja berubah.

    Robie sudah terbiasa sendirian di banyak gedung kosong di negeri yang asing selama bertahun-tahun, ditempatkan secara taktis di jendela sambil memegang senapan. Kau biasanya tidak membunuh dengan senapan jarak jauh berpeluru penghancur-otak yang ditembakkan dengan bantuan alat optik kelas dunia, dengan orang-orang berdiri disekitarmu dan melihat kau melakukannya.

    Robie telah dan selalu akan menjadi senjata taktis. Strategi jangka panjang adalah wilayah profesional pihak lain, terutama orang-orang politik. Mereka juga, dapat menjadi pembunuh yang baik. Hanya saja, bukannya menggunakan peluru, mereka disuap oleh orang lain untuk memanipulasi hukum dengan sejumlah uang, lebih banyak dari yang sepantasnya mereka dapatkan. Dan mereka melukai lebih banyak orang dari yang dapat Robie lakukan.

    Robie mengamati jalanan empat tingkat dibawahnya.

    Sepi.

    Well, tidak akan lama lagi. Tidak setelah aku melakukan apa yang harus aku lakukan.

    Ada suara yang berbicara di mikrofon di telinganya. Itu adalah siaran berita intelijen terakhir, dan verifikasi rincian “rencana eksekusi”, yang dinamakan dengan tepat. Robie menyerap semua informasi, seperti yang selalu dia lakukan selama ini. Dia memproses semua informasi, menanyakan beberapa pertanyaan terkait, dan menerima perintah untuk bersiaga. Itu semua adalah bagian dari pekerjaan profesional, semuanya wajar, jika berada dalam situasi dengan seseorang mati mengenaskan sebagai hasilnya.
    _______________________________________

    Like

  13. Will Robie,seperti bayangan, mendekam di jendela bangunan tua kosong, di suatu negara yang saat ini menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Esok harinya hal itu bisa saja berubah.

    Selama bertahun-tahun, tidak sekali dua kali Robie sendirian dalam bangunan kosong di negara asing, memposisikan dirinya secara taktis di jendela dengan memegang senjata. Tidak biasanya seseorang menembak jarak jauh dengan senapan runduk berisikan peluru mantap yang ditembakkan dengan bantuan optik kelas dunia sementara orang-orang berkumpul untuk melihat dia beraksi(.)

    Robie adalah dan akan selalu menjadi tentara yang taktis. Menyusun strategi jangka panjang, sebagian besar mengenai politik, adalah keahliannya yang menonjol di antara yang lain. Strategi-strategi yang ia buat juga bisa menjadi pembunuh yang hebat. Hanya saja tidak seperti peluru, strategi tersebut “ditembakkan” orang lain dengan bayaran yang amat lebih dari cukup. Hasil rencana itu lebih mematikan daripada Robie sendiri.

    Dari lantai empat, Robie menatap jalanan di bawah.

    Sunyi.

    Yah, (that won’t last.) tidak sampai aku melakukan apa yang harus kulakukan.”

    Sebuah suara terdengar dari pelentang telinganya. Instruksi pada menit terakhir, dan kepastian seluruh detail dari “rencana eksekusi”. Begitulah rencana itu dinamakan (aptly). Robie menyerap segala yang ia dengar, persis seperti yang ia lakukan sebelum-sebelumnya. Dia mengolah informasi, menanyakan hal-hal bersangkutan, dan menerima perintah siaga. Itu semua hanya bagian dari rutinitas belaka, sangat normal, (if such things could be in a situation) dengan seseorang terbunuh sadis sebagai buah hasilnya.

    Like

  14. Will Robie bersembunyi di balik bayang jendela sebuah bangunan terbengkalai, dalam negara yang saat ini menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Esok segalanya dapat berubah.

    Robie telah bertahun-tahun menghabiskan waktu dalam bangunan-bangunan kosong, Secara strategis, ia memosisikan diri di jendela sambil memegang senjata. Seseorang tak mungkin menembak jarak jauh dengan senapan yang berisi peluru penghancur otak dan ditembakkan dengan bantuan lensa canggih, sambil dikelilingi banyak orang yang melihatmu melakukannya.

    Robie akan selalu menjadi senjata taktikal. Strategi dengan jangka waktu lebih panjang merupakan ranah profesional yang lain, sebagian besar orang politik. Orang-orang ini juga dapat menjadi pembunuh yang bagus. Hanya, mereka tidak menggunakan peluru, tetapi pada dasarnya mereka disuap untuk membuat undang-undang (by other folks) dengan jumlah uang yang lebih banyak daripada yang dapat mereka gunakan. Malah, mereka telah melukai lebih banyak orang daripada yang dapat Robie lakukan.

    Robie mengintai jalanan di bawahnya dari lantai empat tempat ia berada.

    Senyap.

    Yah, itu tak akan lama. Tidak setelah aku melakukan apa yang menjadi tujuanku datang kemari.

    Sebuah suara bicara di telinganya mengenai pengamatan detik-detik terakhir dan verifikasi semua detail dari “rencana eksekusi”, dalam arti harfiah. Robie menyerap semuanya, sama seperti yang selalu ia lakukan sebelumnya. Dia memproses informasinya, menanyakan beberapa pertanyaan (pertinent), dan menerima komando untuk siaga. Itu semua adalah bagian dari tuntutan profesional, semuanya normal, kalau situasi di mana seseorang mati mengenaskan dapat dikatakan normal.

    Like

  15. Robie mengendap-ngendap seperti bayangan di jendela dalam sebuah gedung sepi, di sebuah negara yang saat menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Besok dapat berubah.

    Robie telah terbiasa sendirian di banyak gedung kosong di tempat-tempat asing selama bertahun-tahun, ditempatkan secara strategis di jendela sambil memegang senjata. Seseorang tidak mungkin membunuh dari jarak jauh dengan senapan pembunuh yang dimasukkan dalam meriam yang ditembakkan dengan bantuan optik kelas dunia selagi orang-orang berdiri menyaksikanmu.

    Sejak dulu hingga sekarang Robie selalu menjadi senjata strategis. Staretgi jangka panjang adalah wilayah profesianal lain, biasanya tipe-tipe politis. Tipe ini juga membuat pembunuh yang hebat. Alih-alih menggunakan peluru, mereka biasanya disuap untuk membuat undang-undang oleh pihak lain dengan lebih banyak uang daripada yang baik untuk mereka dan membahayakan lebih banyak orang daripada yang pernah Robie lakukan.

    Dia menyaksikan (the street) empat cerita berikut.

    Diam.

    Baiklah, ini tidak boleh berakhir sebelum aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan di sini.

    Sebuah suara berbicara di telinganya. Kecerdasan dimenit terakhir, dan semua detail rencana eksekusi yang tepat disebut pembuktian. Robie memahami semuanya seperti yang telah ia lakukan sebelum-sebelumnya, dia mencerna informasi, mengajukan pertanyaan yang diperlukan, dan menerima perintah untuk siaga. Semua ini seperti bagian profesional (equation), semuanya normal, jika hal-hal itu terjadi dalam situasi yang hasil akhirnya adalah seseoarang sekarat dengan kejam.

    Like

  16. Will Robie berjongkok seperti bayangan pada sebuah jendela di gedung yang sepi,di sebuah negara yang sekarang ini merupakan sekutu dari Amerika Serikat.

    Besok semua itu akan berubah.

    Robie telah sendirian di banyak bangunan kosong di negri asing selama bertahun tahun,dengan siasat diposisikan di jendela sambil memegang senjata. Satu hal yang tidak biasa adalah membunuh dari jarak jauh dengan bilik senapan sniper dengan melepaskan persenjataan penghilang otak dengan membantu optic kelas dunia sementara orang orang berdiri di sekitar dan melihat kau melakukannya.

    Robie akan selalu menjadi senjata siasat. Strategi jangka panjang adalah domain professional yang lain merupakan jenis dari sebagian besar politik.Orang orang ini menciptakan pembunuh pembunuh baik juga. Bukan hanya peluru,mereka pada dasarnya disuap dengan banyak uang untuk membuat undang undang oleh orang lain daripada untuk kebaikan mereka.Dan mereka merugikan banyak orang daripada yang pernah Robie lakukan.

    Dia menatap jalan 4 cerita dibawah.

    Tenang.

    Hal itu tidak akan berakhir.Tidak setelah saya melakukan apa yang saya lakukan disini.

    Sebuah suara berbicara di telinganya.Hal itu merupakan banyaknya dari kecerdasan di menit menit terakhir dan pembuktian dari semua detail dari “rencana eksekusi” yang mana cukup dengan tepat bernama. Robie menyerap semua itu,hanya dengan apa yang dia punya begitu banyak di masa lalu.Robie memproses informasi,menanyakan beberapa pertanyaan yang bersangkutan dan menerima permintaan siaga.Semua itu merupakan bagian dari persamaan professional,semuanya normal,jika beberapa hal dapat disituasikan dimana hasi akhirnya adalah kekerasan pada kematian seseorang.

    Like

  17. Berikut hasil terjemahan saya. Terima kasih sebelumnya untuk ulasan/ koreksi/ arahan yang diberikan oleh bapak/ibu.
    ==================
    Will Robie merunduk seperti bayangan pada sebuah jendela dalam gedung yang sepi, di suatu negara mantan sekutu Amerika Serikat.

    Besok (that) dapat berubah.

    Robie telah sering sendirian di banyak bangunan kosong di negeri asing selama bertahun-tahun, secara tersembunyi mengatur posisi dekat jendela sambil memegang senjata. Satu senjata biasanya tidak mematikan saat ditembak dari jarak jauh, senapan bilik dengan dilengkapi daya penghancur kepala ditembakkan dengan bantuan lensa kelas dunia sementara orang-orang berdiri di sekitar dan melihat Anda melakukannya.

    Robie sejak dulu hingga sekarang selalu menjadi senjata rahasia. Strategi jangka panjang adalah wilayah profesional lain, sebagian besar milik tipe orang politik. Orang-orang ini adalah pembunuh asasin juga. Hanya alih-alih menggunakan peluru, mereka pada dasarnya disuap untuk membuat undang-undang oleh orang kaya lain dengan uang yang lebih banyak daripada yang cukup untuk mulut mereka. Dan mereka menyakiti lebih banyak orang daripada yang pernah Robie lakukan.

    Dia menatap jalan 4 cerita dibawah ini.

    Tenang.

    Yah, itu tidak akan berakhir. Paling tidak, sebelum saya melakukan apa yang harus saya lakukan.

    Seseorang berbicara lewat mikrofon telinganya. Cara cerdas untuk membunuh menit terakhir, dan verifikasi atas semua rincian dari “rencana eksekusi,” yang bisa disebut cukup tepat. Robbie mengerti semua itu karena pengalamannya yang begitu banyak di masa lalu. Dia memproses informasi, mengajukan beberapa pertanyaan penting, dan menerima perintah siaga. Itu semua bagian dari profesionalitas, semuanya normal, jika hal-hal seperti itu berarti berada dalam situasi dimana hasil akhirnya adalah seseorang yang luar biasa sekarat.

    Like

  18. Kadangkala Robbie memperlihatkan bayangan hitamnya didekat jendela di gedung yang sunyi, dalam negara yang baru-baru ini merupakan sekutu Amerika.

    Perubahan bisa terjadi dihari esok.

    Robbie sudah bertahun-tahun sendiri berada di gedung-gedung negara asing, di di tempatkan secara terencana dekat jendela dengan memegang senjata. Satu tidak membunuh dari jarak jauh oleh si penembak, otak penembak yang gagal dengan bantuan senjata api kelas dunia saat orang-orang disekitarmu melihat kamu yang melakukan.

    Robbie adalah seorang penembak berencana dan akan selalu seperti itu. strategi jangka panjang yaiyu kekuasaan masyarakat, sebagian besar adalah bidang politik. Masyarakat itu juga melakukan pembunuhan bagus. Sebagai ganti peluru itu, mereka disogok untuk memainkan hukum dari negara lain yang memberikan uang lebih dibandingkan sebelumnya yang sesungguhnya baik untuk mereka. Dan mereka justru melukai lebih banyak orang dibanding yang pernah dilakukan Robbie.

    Dia memandangi jalannya 4 cerita dibawah ini.

    Tenang.

    Itu tidak akan pernah berakhir. Bukan setelah saya lakukan. Lalu saya datang kesini untuk melakukan itu.

    Suara terdengar dari mic yang terpasang di telinganya. Disana terdengar banyak keterangan-keterangan rahasia di menit terakhir, dan semua perincian verifikasi ‘perencanaan eksekusi’ yang disebutkan dengan tepat. Robbie memahami hal itu seperti yang dia alami di masa lalu. Dia mengolah informasi yang ada, mengajukan pertanyaan yang berhubungan, dan siap siaga menerima kritikan. Itu adalah semua bagian dari persamaan yang profesional, semua normal, jika hal-hal seperti itu bisa saja terjadi dalam situasi yang menunjukkan kematian seseorang.

    Like

  19. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk menyediakan latihan ini dan mengoreksinya, Bu. Semoga menjadi berkah. Aamiin.

    Will Robie duduk merunduk ibarat bayangan pada sebuah jendela dari gedung telantar, di sebuah negeri yang saat ini tengah merupakan sekutu Amerika.

    Besok keadaan itu mungkin akan berubah.

    Robie telah seringkali berada seorang diri dalam bangunan kosong di negeri asing selama bertahun-tahun, menempatkan diri secara taktis pada sebuah jendela sembari memegang senjata. Orang umumnya tak biasa membunuh dari jarak jauh dengan senapan penembak jitu yang dilengkapi oleh perangkat peledak otak, yang dibidikkan dengan bantuan alat optik kelas dunia, sementara orang berdiri di sekitar dan menyaksikan Anda melakukannya.

    Robie adalah dan selamanya akan merupakan sebuah senjata taktis. Strategi jangka panjang merupakan ranah profesional orang lain, terutama bagi orang berjiwa politis. Orang-orang seperti itu mampu menjadi pembunuh bayaran yang piawai juga. Hanya saja sebagai pengganti peluru, mereka pada dasarnya disuap untuk menjalankan hukum menurut orang lain yang memiliki jumlah uang lebih banyak dari seharusnya bagi kebaikan mereka. Sehingga, orang ini mencelakai jauh lebih banyak orang daripada yang akan mampu dilakukan oleh Robie kapanpun.

    Pria itu memantau jalanan empat tingkat di bawahnya.

    Suasana tenang.

    Yah, itu takkan berlangsung lama. Tidak setelah aku melangsungkan niatku datang kemari.

    Sebuah suara berbicara melalui mik di telinganya. Itu sejumlah pengarahan terakhir, dan verifikasi terhadap seluruh rincian “rencana eksekusi”, yang telah dibahas secara mendetail. Robie mencermati semua, sebagaimana sudah seringkali ia lakukan di waktu lalu. Dia memproses informasinya, mengajukan beberapa pertanyaan relevan, lalu menerima perintah untuk bersiaga. Semua itu merupakan bagian dari prosedur profesional, yang umum sekali, bila hal seperti itu bisa dikatakan mengenai situasi yang akan berakhir dengan nyawa seseorang direnggut secara kejam.

    Like

  20. Bayangan Robie jongkok didepan jendela dalam bangunan kosong di desa ketika perang melawan sekutu di Amerika.

    Besok dapat berubah

    Robbie sendiri di bangunan kosong di tanah asing selama ber- tahun2, dengan posisi taktis pada jendela sambil memegang senjata. Seseorang membunuh secara tidak normal dari jarak jauh dengan senapan berpeluru peledak otak dengan bantuan optik berkelas dunia disaksikan orang sekitarnya.

    Robie dari dulu selalu menjadi senjata taktis. Strategi jangka lebih panjang adalah domain profesional (of others), umumnya tipe politik. Bangsa ini membuat pembunuh yang baik juga. Hanya disamping peluru, mereka pada dasarnya menyuap dengan banyak uang untuk membuat undang2 yang baik bagi mereka. Dan mereka merugikan lebih banyak orang dari pada apa yang pernah dilakukan Robie.

    Ia mengamati jalan 4 cerita dibawah

    Tenang

    Yah, itu tak akan berlangsung. Tidak juga setelah saya melakukan apa yang saya lakukan disini.

    Suara berbicara dalam mikropon telinganya yang membelokkan verifikasi detail intelijen dari rencana pelaksanaan yang tepat dimenit terakhir. Robie menyerap semua, hanya karena sering kali dilakukannya dahulu. Dia mengolah informasi, menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan, dan menerima sebuah perintah siaga. Itu semua sebagian dari kesamaan profesional, semuanya normal, jika kedaan itu ada dalam situasi dimana hasil akhirnya adalah seseorang meninggal dengan kejam.

    Like

  21. Will Robie mengendap bak bayangan di sebuah jendela bangunan tak berpenghuni di suatu negara yang saat ini adalah sekutu Amerika Serikat.

    Status itu bisa jadi berubah besok.

    Robie sudah bertahun-tahun melaksanakan misi seorang diri di banyak bangunan kosong di negara-negara asing, dengan taktis dia menempatkan diri di jendela seraya memegang senapan. Bukan hal lumrah untuk membunuh dari jarak jauh dengan senapan sniper laras panjang berisi amunisi peledak otak yang ditembakkan dengan bantuan optik kelas dunia seraya ditonton oleh orang ramai yang berdiri di sekitarmu.

    Robie adalah dan selamanya senjata taktis. Strategi jangka panjang adalah ranah profesional orang lain, biasanya tipe-tipe politik. Orang-orang ini juga bisa jadi pembunuh yang hebat. Hanya saja alih-alih menggunakan peluru mereka pada dasarnya disogok oleh orang lain untuk menetapkan undang-undang dengan sejumlah uang yang lebih dari cukup. Dan mereka melukai lebih banyak orang dari yang sanggup Robie lakukan.

    Dia mengawasi jalanan di bawah yang jaraknya empat tingkat.

    Sunyi.

    Yah, keadaan ini takkan berlangsung lama. Tidak setelah aku melaksanakan apa yang menjadi alasanku datang kemari.

    Sebuah suara terdengar di mikrofon telinganya, menyampaikan sejumlah besar laporan intelijen menit terakhir dan verifikasi semua rincian “rencana eksekusi”, istilah yang cukup pas. Robie menyerap semuanya, seperti yang telah berulang kali dia lakukan di masa lalu. Dia memroses informasi, mengajukan beberapa pertanyaan berkenaan dengan misi, lalu menerima perintah untuk bersiaga. Semua ini adalah bagian dari persamaan profesional, semuanya normal, bila persamaan itu adalah situasi dimana hasil akhirnya adalah seseorang mati mengenaskan.

    Like

  22. Will Robie mendekam tak ubahnya bayangan di jendela sebuah bangunan kosong, di negara yang saat ini masih bersekutu dengan Amerika Serikat.

    Besok belum tentu.

    Sejak bertahun silam, telah berulang kali Robie seperti ini, sendirian dalam bangunan tak berpenghuni di negeri antah berantah, mengambil posisi di balik jendela sambil memegang senjata. Seseorang tak sewajarnya membunuh dari jarak jauh dengan senapan penembak jitu dilengkapi dengan peluru pemecah kepala yang ditembakkan dengan bantuan teropong canggih ketika di sekitarnya orang berdiri dan menontonnya.

    Robie telah dan akan selalu jadi senjata taktis. Strategi jangka panjang merupakan bidang keahlian orang lain, kebanyakan tipe politis. Mereka juga pembunuh yang baik. Hanya alih-alih dengan peluru, pada dasarnya mereka disuap untuk menjalankan hukum oleh pihak tertentu dengan uang berlimpah yang tak seharusnya mereka dapatkan. Dan mereka mencederai jauh lebih banyak orang daripada yang bisa Robie lakukan.

    Pria itu mengawasi jalanan empat lantai di bawahnya.

    Lengang.

    Tidak sebentar lagi. Setelah kulakukan apa yang harus kulakukan di sini.

    Seseorang bicara melalui mikrofon di telinganya. Rentetan rencana intelijen teranyar, dan persetujuan seluruh detail dari rencana eksekusi, yang dinamai dengan sungguh pantas. Robie menangkap semuanya, seperti yang telah kerap ia lakukan sebelumnya. Dia menelaah informasi itu, menanyakan beberapa pertanyaan terkait, dan menerima perintah untuk bersiap. Semuanya bagian dari rutinitas profesi, semuanya normal, jika saja itu bisa mencakup akhir cerita di mana seseorang akan mati terkapar.

    Liked by 1 person

  23. Will Robie meringkuk setenang bayangan di jendela sebuah bangunan telantar, di sebuah negara yang saat ini menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Esok itu bisa berubah.

    Robie selalu sendiri di banyak bangunan kosong di berbagai tanah asing selama bertahun-tahun, secara taktis memposisikan diri di jendela sembari menggenggam senjata. Seseorang biasanya tidak membunuh dari jarak jauh dengan senapan jitu dilengkapi artileri rumit yang dipicu dengan bantuan lensa optik kelas dunia, saat orang-orang berkumpul dan melihatnya melakukan itu.

    Robie adalah senjatan yang taktis, dan akan selalu begitu. Strategi-strategi yang berjangka lebih panjang, kebanyakan bertipe politis merupakan wilayah profesional orang lain. Orang-orang macam ini bisa jadi pembunuh berdarah dingin yang bagus juga. Hanya saja alih-alih menggunakan senjata, mereka pada dasarnya disogok untuk menegakkan hukum oleh pihak lain lagi dengan lebih banyak uang yang seharusnya mereka terima. Dan mereka jauh lebih berbahaya daripada yang bisa dilakukan Robie.

    Ia mengawasi jalanan empat lantai di bawahnya.

    Tenang.

    Yah, ini takkan selamanya. Tidak setelah kulakukan tugasku.

    Sebuah suara berbicara di mik telinganya. Itu berupa informasi akhir yang padat beserta verifikasi semua detail dari “rencana eksekusi”, yang namanya cukup sesuai. Robie menyerap semuanya, sebagaimana yang ia lakukan berulang kali di masa lalu. Ia memroses informasi tersebut, menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan, dan menerima perintah untuk bersiap. Semua itu bagian dari rutinitas profesionalnya, semua normal, bahkan bila itu berarti sebuah situasi di mana ada yang akan terbunuh secara tragis akhirnya.

    Like

  24. Ibu Femmy, saya mencoba menerjemahkan teks diatas seperti di bawah ini:
    ==========
    Mungkinkah Robie meringkuk mengikuti bentuk bayangan jendela di sebuah gedung yang sunyi, di suatu Negara yang sekarang menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Esok hal itu dapat berubah.

    Selama bertahun-tahun Robie selalu seorang diri di gedung-gedung kosong di negeri asing. Berada di posisi strategis, di jendela-jendela sambil menggenggam senjata. Normalnya, seseorang tidak akan membunuh dari jarak jauh dengan menggunakan senjata sniper rifle dilengkapi peluru peledak otak yang ditembakkan dengan bantuan optik berkelas Internasional, sementara orang-orang berdiri dan menontonnya melakukan hal itu.

    Robie pernah dan selalu menjadi pelaksana taktis. Strategi jangka panjang merupakan ranah ahli yang lain, kebanyakan tipe politikus. Orang-orang ini banyak membunuh juga. Namun alih-alih menggunakan peluru, mereka pada dasarnya disogok untuk menetapkan undang-undang oleh rekan yang lain dengan uang yang sangat besar. Melebihi apa yang pantas mereka terima. Dan mereka menyakiti lebih banyak orang dibanding yang Robie mampu sakiti.

    Ia mengawasi jalanan empat lantai dibawah sana.

    Sepi.

    Ah, itu tidak akan lama. Tidak setelah aku lakukan apa yang membuatku harus melakukannya disini.

    Sebuah suara terdengar dari mikrofon di telinganya. Sebuah perintah pembunuhan dadakan dari intelijen, dan sebuah tahkik semua detil “rencana pelaksanaan” yang dinamai dengan wajar. Robie mengingat semuanya, seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya. Ia mencerna informasi, menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan, dan kemudian mendapat perintah untuk bersiaga. Semua adalah bagian profesionalisme. Semuanya normal, seakan semuanya bisa berada dalam situasi yang berakhir dengan kematian sadis seseorang.

    ***

    Liked by 1 person

  25. Robie akan mengendap-ngendap bak bayangan dekat sebuah jendela dari sebuah gedung yang ditinggalkan, dalam sebuah dusun yang waktu itu merupakan sekutu Amerika Serikat.

    Perubahan yang mungkin saja terjadi besok.

    Robie sudah lama menjalani hidup kesendiriannya dalam banyak gedung tak berpenghuni di negeri-negeri asing, mengambil posisi dekat jendela gedung tersebut dalam keadaan siap untuk beraksi sambil menyandang senjata. Seseorang yang tidak membunuh secara lazim, didampingi sejenis alat yang tidak lazim digunakan untuk membunuh dari jarak jauh yaitu senapan yang dilengkapi dengan senjata penghancur batok kepala yang digunakan dengan bantuan alat optik kelas dunia dengan disaksikan oleh orang-orang disekitarnya.

    Robie hampir tidak lebih dari senjata taktis. Strategi yang lebih panjang adalah kekuasaan untuk mengatasi yang lain-lain, kebanyakan di bidang politik. Orang-orang seperti ini juga merupakan pembunuh bayaran yang ahli. Selain peluru, mereka pada dasarnya disuap oleh orang lain untuk menetapkan suatu undang-undang dimana semakin banyak uang yang mereka terima, semakin baik untuk mereka. Dan mereka membahayakan lebih banyak orang daripada yang Robie pernah bisa lakukan.

    Dia menatap jalanan seperti cerita berikut ini.

    Hening.

    Jadi, hal itu tidak akan berakhir. Tidak juga sesudah saya kerjakan tugas yang harus saya lakukan ketika kemari.

    Sebuah suara terdengar di mic telinganya. Hal itu merupakan usaha untuk peningkatan konsentrasi pada saat akhir, dan pengecekan dari semua detil dari “rencana eksekusi”, yang direncanakan dengan tepat. Robie menyerap semua hal itu, seperti yang sudah-sudah pernah dilakukannya. Dia mencerna informasi tersebut, bertanya sedikit lagi tentang hal-hal yang berhubungan, dan menerima perintah siaga. Hal itu semua adalah merupakan hal yang biasa dilakukan oleh para professional, dimana hal seperti itu mengarah kepada situasi dimana seseorang meninggal secara mengenaskan.

    Like

  26. Will Robie meringkuk dalam bayangan di balik jendela suatu gedung terlantar, di negara yang sekarang menjadi sekutu Amerika Serikat.

    Esok hari, hal itu dapat berubah.

    Robie telah terbiasa sendirian di banyak bangunan kosong di negeri asing selama bertahun-tahun, secara taktis ditempatkan pada jendela sambil memegang senjata. Seseorang biasanya tidak membunuh dari jarak jauh dengan senapan penembak jitu yang terisi dengan peluru peledak otak yang ditembak dengan bantuan lensa berkelas dunia sementara orang-orang berdiri mengelilingi dan menyaksikanmu menembakkannya.

    Robie adalah senjata taktis dan akan selalu begitu. Strategi untuk jangka yang lebih panjang menjadi wilayah profesional orang lain, biasanya dari golongan politis. Orang-orang ini juga bisa menjadi pembunuh yang hebat. Hanya saja mereka tidak menggunakan peluru, melainkan pada dasarnya menyuap untuk menyalahgunakan hukum dengan uang. Dan mereka menyakiti lebih banyak orang daripada yang bisa dilakukan Robie.

    Ia memandang jalanan empat lantai di bawahnya.

    Sunyi.

    Well, tidak akan lama lagi. Tidak setelah aku menyelesaikan tujuanku di sini.

    Sebuah suara berbicara di mikrofon telinganya. Suara itu memberitahukan sejumlah informasi rahasia pada menit terakhir, dan verifikasi semua rincian dari “rencana eksekusi”, nama yang cukup sesuai. Robie menyerap seluruhnya, seperti yang sudah sering kali ia lakukan dulu. Ia mengolah informasi itu, menanyakan beberapa pertanyaan penting, dan menerima perintah untuk siaga. Semua ini ialah bagian dari profesionalisme, sesuatu yang normal, jika hasil akhirnya seseorang terbunuh dengan kejam bisa disebut normal.

    Liked by 1 person

  27. Will Robie meringkuk sedih dekat jendela bangunan terlantar, di wilayah negara yang sekarang sekutu Amerika Serikat.

    Masa depan bisa berubah.

    Robie terbiasa sendirian di banyak bangunan kosong di luar negeri selama bertahun-tahun, terampil mengambil posisi sambil memegang senjata. Tipe orang yang tidak biasa membunuh dari jarak jauh dengan senapan sniper rancangan khusus dilengkapi pelempar amunisi peledak kepala dengan bantuan lensa terbaik di dunia, sementara orang-orang mendekat untuk melihatmu melakukannya.

    Robbie dari dulu selalu menjadi andalan. Strategi jangka panjang adalah kekuasaan orang profesional yang kebanyakan dari golongan politik.dengan lebih banyak uang dari yang seharusnya. Orang-orang ini juga menciptakan pembunuh hebat. Bukan hanya dengan peluru, pada dasarnya mereka memanipulasi hukum dengan uang lebih dari yang pantas orang lain dapatkan. Dan mereka melukai lebih banyak orang dari yang pernah Robbie lakukan.

    Robbie menatap jalan di bawah bangunan bertingkat empat itu.

    Sepi.

    Yah, ini belum berakhir. Tidak setelah apa yang akan kulakukan di sini.

    Sebuah suara berbicara di mic telinganya. Itu kumpulan kecerdasan menit terakhir, dan verifikasi semua rincian dari “rencana eksekusi,” yang dinamai dengan cukup tepat. Robie mencerna semua informasi itu, persis seperti yang dia sering lakukan dulu. Dia memprosesnya, mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan, dan menerima perintah dengan siap-siaga. Itu semua bagian dari persamaan profesional, semuanya normal, jika hal-hal seperti itu bisa berada dalam situasi di mana hasil akhirnya adalah seseorang sangat sekarat.

    Like

  28. Selamat malam, Mbak Femmy

    Berikut adalah hasil terjemahan saya kali ini. Terima kasih atas perhatiannya.
    ==============
    Will Robie membungkuk seolah dia adalah bayangan di jendela bangunan terlantar yang berada di sebuah negara yang adalah sekutu AS.

    Esok hal itu dapat berubah.

    Selama bertahun-tahun, hanya Robie seorang diri dalam banyak bangunan-bangunan kosong di tanah-tanah asing, diposisikan secara taktis di jendela-jendela sementara memegang sebuah senjata. Biasanya tidak ada orang yang berdiri dan menonton di sekitar orang yang membunuh dari jarak jauh dengan sebuah senapan runduk yang diisi dengan artileri peledak otak dan ditembakkan dengan bantuan optik kelas dunia.

    Robie adalah dan akan selalu menjadi sebuah senjata taktis. Strategi untuk jangka yang lebih panjang adalah ranah profesional orang-orang lainnya, kebanyakan orang-orang politik. Orang-orang ini juga adalah pembunuh yang bagus. Hanya saja bukan membunuh dengan peluru, tapi pada dasarnya mereka adalah orang-orang yang disuap dengan lebih banyak uang untuk mengesahkan hukum. Dan orang-orang inilah yang lebih membahayakan orang daripada Robie.

    Robie mengawasi jalanan yang berada empat lantai di bawahnya.

    Hening.

    Yah,hal itu tidak akan bertahan lama. Tidak setelah aku datang untuk melaksanakan tujuanku.

    Sebuah suara berbicara di mikrofon di telinga Robie. Suara itu memberikan informasi penting di saat-saat akhir dan memverifikasi detil-detil “rencana eksekusi”, yang dinamakan dengan cukup tepat. Robie menyerap semua informasi itu, seperti yang sudah-sudah. Dia memproses informasi tersebut, menanyakan beberapa pertanyaan terkait, dan menerima sebuah perintah siaga. Itu semua adalah bagian dari profesionalisme, semuanya normal, jika hal tersebut adalah situasi di mana hasil akhirnya adalah kematian seseorang secara brutal.

    Like

Comments are closed.